“Hai Nath!” Sapa Freya

Nathan hanya membalasnya dengan dehaman pelan, kenapa perempuan itu ada disini pikirnya.

“Lo baris di paling belakang mulu ya gue liat-liat, tinggi banget sih, hahahaha.” Ujar Freya tertawa sendiri

Nathan tersenyum awkward setelah mendengarnya, sungguh, ia ingin pergi dari sini sekarang.


Nathan mulai tidak nyaman dengan kehadiran Freya sekarang, sedangkan Freya tetap mengoceh tentang banyak hal yang Nathan tidak ingin tahu satupun.

Bagaimana tidak, perempuan ini menceritakan semua hal tentang dirinya, mall kesukaannya, tempat makan favoritnya, teman-temannya yang ia sebut satu per satu, bahkan olahraga rutinnya ia beri tahu kepada Nathan.

“Jadi gitu Nath… Gue juga biasanya minum prote-“

“Kak.” Potong Nathan.

“Ya??”

“Lo udah 4 jam disini, ga mau pindah?”

“Ngga, enak disini, ada temen ngobrol.”

“Ngobrol?,” Nathan tertawa tipis

“Lebih kayak lo yang ngomong sendiri ga sih kak?” Lanjut Nathan.

“Kok lo ngomongnya gitu sih Nath…” Jawab Freya sedih

“Padahal gue udah berusaha biar deket sama lo, gue kira dengan gue terbuka sama lo, lo juga bakal terbuka sama gue.”

Nathan tidak tahu mau menjawab apa, terlihat kelas kakak tingkatnya itu memasang muka sedih sekarang, tentu saja Nathan tidak tertarik untuk menenangkannya.

“Gue bakal tetep disini lebih lama.” Kekeh Freya.

Nathan menghela napasnya berat, ia sudah kepanasan karena teriknya siang hari, ditambah Freya yang berada di sekitarnya.